Monday, December 26, 2011
Yang harus dilakukan pesaing untuk merebut pasar dari pesaing lain yang lebih kuat
Produk yang gagal di pasaran, meskipun produk tersebut melakukan promosi besar - besaran.
— Green Sand
Salah satu contoh merek yang melakukan reposisi untuk mengganti target pasar konsumennya adalah merek Green Sand. Merek ini pada awalnya menyasar segmen pasar minuman kategori shandy dengan kandungan alkohol dibawah satu persen. Respon dari konsumen kurang baik sebab kategori minuman shandy kurang begitu dikenal dan disukai oleh masyarakat Indonesia sehingga penjualan dan pertumbuhan pasar Green Sand lambat dan stagnan.
Untuk mengatasi masalah ini, manajemen PT Multi Bintang Indonesia yang juga produsen minuman beralkohol merek Bir Bintang, melakukan reposisi merek Green Sand dari kategori minuman shandy menjadi minuman ringan berkarbonasi yang memiliki pangsa pasar triliunan rupiah. Reposisi merek ini dilakukan dengan meluncurkan tiga varian rasa tanpa alkohol dengan kemasan kaleng 300 ml dan botol 200 ml. Dengan dukungan komunikasi pemasaran yang gencar dan menyasar remaja sebagai target pasar maka tingkat penjualan Green Sand naik sampai tiga kali lipat.
(Suara Pembaharuan,2004)
Nokia
Produk ponsel Nokia terancam akan ditinggalkan konsumen, jika produsen atau pihak distributor tetap mengeluarkan barang cacat produk beredar di pasaran. Sekertaris Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sulawesi Selatan Yudhi Raharjo di Makassar, Sabtu mengaku produksi ponsel Nokia yang gagal produk cukup banyak dikeluhkan konsumen di daerah ini.
“Biasanya konsumen membeli produk tetapi itu cacat produk. Seharusnya pihak produsen mengembalikan barang yang nilainya sepadan, tetapi kenyataannya tidak seperti itu,” ungkapnya.
Dia khawatir, kepercayaan masyarakat akan semakin menurun terhadap produksi ponsel ternama itu, jika pihak produsen atau penyalur tetap memaksakan barang gagal produk mereka beredar luas di pasaran. “
“Sejak tahun 1996, Nokia telah meluncurkan smartphone Communicator, dan terus memimpin pasar hingga sekarang. Setelah menduduki posisi puncak selama 14 tahun, Nokia tampaknya mesti merelakan mahkota smartphone-nya,” demikian analisis Nomura. Contohnya saja nokia N93i dengan desain flip yang bisa di putar 180 derajat yang mengambil konsep smartphone. Meski telah gencar dalam pemasaran namun tetap saja masih kalah dengan smartphone baru dari apple dan androidMacam - macam contoh pricing dalam kehidupan sehari - hari
· Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, nokia saya 6630 yang dulunya harganya 2,8 juta dan sekarang hanya 600 ribu , laptop, komputer, dan elektronik lainnya juga.
· Penetration Price / Harga Penetrasi
adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif internet XL unlimited yang murah meriah dengan 50 ribu per-bulan atau dengan 5 ribu unlimited sehari. Contoh lainnya adalah restoran D’cost.
· Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi. Contoh : Louis Vuitton, dan Hermes.
· Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : rokok dji sam soe, ada yg biasa dan ada yang super premium. Dengan merk sama namun harga berbeda.
· Odd Pricing / Harga Ganjil
adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : handphone Nexian PAD NX-G311 terbaru yang dibanderol Rp 399.000
· Demand-Backward Pricing
perusahaan memperkirakan suatu tingkat harga yang bersedia dibayar konsumen, kemudian perusahaan menentukan margin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan retailer. Setelah itu baru harga jualnya dapat ditentukan.
· Bundle Pricing
Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih produk dalam satu harga paket. Metode ini didasarkan pada pandangan bahwa konsumen lebih menghargai nilai suatu paket tertentu secara keseluruhan daripada nilai masing-masing item secara individual. Contohnya : oriflame cosmetics. Jika memebeli sebuah foundation saja harganya 89 ribu, bedak tabur seharga 59 ribu, dll Jika membeli 1 paket oriflame harganya hanya sampai 300 ribu dengan kelengkapan yg lebih lengkap yang terdiri dari bedak, foundation, concealer, mascara dll dan harganya lebih murah dan ekonomis jika membeli satu paketnya.
· Standard Markup Pricing
Merupakan penetapan harga yang ditentukan dengan jalan menambahkan persentase (markup) tertentu dari biaya pada semua item dalam suatu kelas produk. Persentase markup besarnya bervariasi tergantung pada jenis produk yang dijual. Contohnya : pakaian pakaian yang di jual di matahari. Meskipun didiskon sekalipun tetap saja matahari mendapat keuntungan karena matahari telah menambahkan markup tertentu.
· Single-Zone Pricing
Dalam metode ini semua pembeli membayar delivered price yang sama di mana pun mereka berada. Contohnya ponds unilever yang dijual di indomaret, harganya tetap sama baik di indomaret jakarta maupun indomaret di surabaya.
· Multiple-Zone Pricing
Dalam metode mi perusahaan membagi daerah penjualannya menjadi beberapa daerah geografis. Setiap pembeli yang berada dalam daerah yang sama akan menanggung delivered price yang sama. Harga akan berbeda antar daerah geografis yang berlainan, tergantung pada biaya transportasi ke daerah tersebut, tingkat persaingan, dan permintaan di daerah tersebut. Contohnya tabloid gadis, dimana gadis menjual dengan harga berbeda di luar pulau jawa.